Setelah artikel terakhir 11 Juni 2012 baru kali ini bisa menulis lagi, karena kesibukan pekerjaan dan lainnya. Maaf.... buat yang udah komen baru bisa dipublish hari ini, terima kasih.... pokoknya saling berbagi aja dah, jangan sampai pemancing bengong seharian di empang, wkwkwkwk.....
Selama ini.... selain kesibukan kerja saya juga sibuk mancing di sekian banyak empang, muter terus sesuai ajakan teman-teman, itung-itung nambah jam terbang. Dari hasil muter-muter empang saya bertambah yakin bahwa terkadang umpan yang kita jagokan di satu empang belum tentu jago juga di empang lainnya, tapi kadang umpan bisa masuk juga sih... mungkin karena tipikal empang, ikan, cuaca dan lainnya cenderung sama. Tulisan-tulisan berikutnya tetap berdasarkan pengalaman pribadi semoga bermanfaat buat teman-teman.
Umpan Mancing Ikan Mas
"Semua informasi Penting mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan umpan untuk memancing ikan mas dengan sistem mancing harian atau lomba"
Jumat, 30 Januari 2015
Selasa, 05 Maret 2013
Umpan Hidup Cacing Merah
Umpan Hidup Cacing Merah
By : Gonday
Adakalanya saat kita Memancing Ikan Mas, ikan sepertinya tidak mau memakan umpan yang kita buat, meskipun umpan yang kita buat sudah mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Besar atau kecilnya ikan yang ditebar, termasuk di dalamnya ikan super atau babon.
2. Umpan yang cenderung dipakai atau digemari ikan mas di empang atau di kolam pemancingan tersebut.
3. Lapak-lapak yang hidup atau spot yang biasanya selalu banyak ikannya.
4. Arah angin bertiup.
5. Lapak-lapak pojok yang biasanya selalu hidup.
dan hal-hal lainnya. Jika beberapa pertimbangan di atas sudah terpenuhi, maka seharusnya ikan mas akan memakan umpan yang kita buat, namun sayangnya yang terjadi malah sebaliknya, yaitu umpan kita sama sekali tidak dimakan, kalaupun dimakan paling hanya 1 atau 2 kali setelah itu tidak dimakan lagi atau biasanya disebut makannya tidak nerus, hal ini bisa disebabkan banyak hal, diantaranya adalah :
1. Ikan sakit, karena banyak ikan yang mocel atau bekas terkena pancing tapi terlepas pada saat menggentak atau bahkan pada saat ikan hendak diangkat.
2. Kondisi air empang atau kolam pemancingan yang sudah tidak memenuhi syarat hidup untuk ikan mas dan akibatnya ikan terlihat ngambang di permukaan atau biasanya dekat blower dan seringkali ikan berenang di setengah air.
Untuk menyiasati hal-hal di atas biasanya, banyak pemancing yang menggunakan cacing merah sebagai umpan, memang masuk diakal karena alasannya adalah cacing merah yang masih hidup dan segar biasanya selalu bergerak-gerak dan mungkin cacing merah di dalam air mengeluarkan aroma yang menarik ikan mas untuk menyantapnya. Silahkan mencobanya di empang tempat anda biasa memancing asalkan empangnya membolehkan menggunakan cacing merah sebagai umpannya.
1. Besar atau kecilnya ikan yang ditebar, termasuk di dalamnya ikan super atau babon.
2. Umpan yang cenderung dipakai atau digemari ikan mas di empang atau di kolam pemancingan tersebut.
3. Lapak-lapak yang hidup atau spot yang biasanya selalu banyak ikannya.
4. Arah angin bertiup.
5. Lapak-lapak pojok yang biasanya selalu hidup.
dan hal-hal lainnya. Jika beberapa pertimbangan di atas sudah terpenuhi, maka seharusnya ikan mas akan memakan umpan yang kita buat, namun sayangnya yang terjadi malah sebaliknya, yaitu umpan kita sama sekali tidak dimakan, kalaupun dimakan paling hanya 1 atau 2 kali setelah itu tidak dimakan lagi atau biasanya disebut makannya tidak nerus, hal ini bisa disebabkan banyak hal, diantaranya adalah :
1. Ikan sakit, karena banyak ikan yang mocel atau bekas terkena pancing tapi terlepas pada saat menggentak atau bahkan pada saat ikan hendak diangkat.
2. Kondisi air empang atau kolam pemancingan yang sudah tidak memenuhi syarat hidup untuk ikan mas dan akibatnya ikan terlihat ngambang di permukaan atau biasanya dekat blower dan seringkali ikan berenang di setengah air.
Untuk menyiasati hal-hal di atas biasanya, banyak pemancing yang menggunakan cacing merah sebagai umpan, memang masuk diakal karena alasannya adalah cacing merah yang masih hidup dan segar biasanya selalu bergerak-gerak dan mungkin cacing merah di dalam air mengeluarkan aroma yang menarik ikan mas untuk menyantapnya. Silahkan mencobanya di empang tempat anda biasa memancing asalkan empangnya membolehkan menggunakan cacing merah sebagai umpannya.
Senin, 11 Juni 2012
Ikan Sarden sebagai Pengamis Umpan
Ikan Sarden sebagai Pengamis Umpan Mancing Ikan Mas
By : Gonday
Suatu waktu, seorang teman mendadak mengajak saya memancing di kolam pribadinya, empangnya tidak terlalu besar sekitar 10 x 15m tapi cukup dalam berkisar 70 cm sampai 1,5 m, sumber air dari mata air, warna airnya hijau tua dengan dasar lumpur dan tidak pernah dikuras. Yang membuat saya tertarik adalah jenis ikannya campur, yaitu gabus, ikan mas, patin, nila dan lele. Karena mendadak, saya tidak sempat menyiapkan umpan secara khusus, saya pikir nanti beli aja di toko pancing terdekat. Ternyata di sekitar empang milik teman saya tidak ada toko pancing cuma ada toko ikan hias dan toko kelontong, akhirnya saya hanya membeli pelet koi yang merah,1 sachet susu dancow untuk aroma wangi dan juga untuk pengeras, telor ayam negeri 1 butir dan 1 kaleng Ikan Sarden sebagai Pengamis Umpannya. Rencananya saya akan membuat dua umpan dengan bahan ala kadarnya.
Ikan Sarden sebagai Pengamis Umpan Mancing Ikan Mas |
Untuk umpan yang pertama saya gunakan Ikan Sarden Kaleng dan pelet koi merah. Pertama saya buka Ikan Sarden Kalengnya dan buang semua sausnya lalu direndam air panas untuk menghilangkan semua rasa bumbunya. Kemudian pelet merah koi saya seduh dengan sedikit air panas agar lunak dan bisa diuleni, selanjutnya keduanya saya campur sampai merata dan enak untuk dipasang di kail.
Untuk umpan yang kedua saya gunakan 1 sachet susu dancow dicampur telor ayam negeri 1 butir dan sedikit sekali air panas supaya tidak keras ditambah dengan sepotong Ikan Sarden Kaleng sisa umpan pertama. Setelah selesai saya mulai mencari spot-spot yang diperkirakan tempat berkumpulnya ikan. Saya melempar bom dengan sedikit umpan jadi ke 3 titik yang jadi target, lalu saya mulai memancing di spot pertama, sampai kira-kira 15 menit umpan masih belum dimakan dan tidak ada tanda-tanda kehidupan saya beralih ke spot kedua dengan memasang umpan Ikan Sarden dan pelet koi merah, tak lama pelampung mulai ngetrik halus kemudian tenggelam ah... sayang saya terlambat menggentak, penasaran saya lempar lagi ke spot tadi, benar saja pelampung kali ini ngetrik lagi dan tenggelam dengan sigap saya segera menggentak, ikan nila sebesar telapak tangan nyangkut di kail, lumayan tarikan pertama langsung masuk korang.
Teman saya yang menggunakan umpan kedua yaitu campuran susu dancow + telor ayam + Ikan Sarden juga mengangkat seekor ikan lele yang lumayan besar sekitar 1 kg. Selanjutnya saya dan teman saya mulai bergantian menaikkan ikan di spot-spot tadi, dan perolehan akhirnya adalah 5 ekor ikan nila, 3 ekor ikan mas dan 6 ekor ikan lele dan 2 ekor anak ikan gabus seukuran jari.
Label:
ikan sarden,
ikan sarden kaleng,
ikan sarden untuk umpan mancing,
ikan sarden untuk umpan memancing
Ikan Cue sebagai Pengamis Umpan
Ikan Cue sebagai Pengamis Umpan
By : Gonday
Alternatif lain untuk memberi aroma amis pada umpan mancing ikan mas adalah Ikan Cue, yang umum dipakai adalah Ikan Cue Tongkol, Ikan Cue Salem dan Ikan Cue Layang. Ikan Cue Tongkol yang dijual di pasar-pasar tradisional biasanya sudah dalam bentuk potongan memanjang (bagian badan setelah kepala sampai buntut) dengan kisaran harga Rp. 5.000,- sampai Rp. 10.000,- perpotong. Sedangkan Ikan Cue Salem dan Ikan Cue Layang dijual dalam bentuk utuh di dalam keranjang isi 2 atau tanpa keranjang yang dijual satuan. Kisaran harganya mulai Rp. 1.500,- sampai dengan Rp. 2.500,-/ ikan. Dan untuk membedakan antara Ikan Cue Salem dan Ikan Cue Layang adalah dengan memperhatikan bagian mulutnya, mulut Ikan Cue Salem lebih panjang dari mulut Ikan Cue Layang.
Saya pernah mencoba ketiga Ikan Cue di atas tapi dengan 3 umpan yang berbeda dan saya juga pernah mencoba untuk menukar-nukar Ikan Cue pada ketiga umpan tapi ternyata hasilnya kurang maksimal. Entah karena apa, mungkin dari keamisan masing-masing Ikan Cue berbeda dan akhirnya saya tetap menggunakan racikan yang biasa saya buat.
Untuk bisa digunakan sebagai Pengamis Umpan, maka Ikan Cue Layang/ Ikan Cue Salem harus kita buang dulu kulitnya, tulang, bagian kepala, bagian ekor dan bagian isi perutnya untuk membuang bagian-bagian yang keras dan pahit, setelah itu lumatkan dengan centong nasi atau diblender sampai halus lalu gunakan sebagai Pengamis Umpan Mancing Ikan Mas.
Sedangkan untuk Ikan Cue Tongkol biasanya sudah terpotong-potong dan kita tinggal membersihkan dan membuang bagian yang pahit saja (warna coklat) lalu lumatkan seperti Ikan Cue Layang atau Ikan Cue Salem dan siap digunakan.
Untuk bisa digunakan sebagai Pengamis Umpan, maka Ikan Cue Layang/ Ikan Cue Salem harus kita buang dulu kulitnya, tulang, bagian kepala, bagian ekor dan bagian isi perutnya untuk membuang bagian-bagian yang keras dan pahit, setelah itu lumatkan dengan centong nasi atau diblender sampai halus lalu gunakan sebagai Pengamis Umpan Mancing Ikan Mas.
Sedangkan untuk Ikan Cue Tongkol biasanya sudah terpotong-potong dan kita tinggal membersihkan dan membuang bagian yang pahit saja (warna coklat) lalu lumatkan seperti Ikan Cue Layang atau Ikan Cue Salem dan siap digunakan.
Label:
ikan cue,
ikan cue layang,
ikan cue pindang,
ikan cue salem,
ikan cue tongkol,
ikan pindang cue,
ikan tongkol cue
Jumat, 08 Juni 2012
Deho Sebagai Pengamis Umpan
Deho sebagai Pengamis Umpan Mancing Ikan MasBy : Gonday |
Deho sebagai Pengamis Umpan Mancing Ikan Mas |
1. Pengetahuan mengenai empang, warna air (hijau pekat, hijau muda, coklat dll).
lapak yang bagus dan yang mati.
2. Pengetahuan mengenai Umpan Mancing Ikan Mas yang cocok di empang tersebut (biasanya kita baru tahu setelah beberapa kali mencoba dengan umpan yang kita pakai).
3. Pengetahuan mengenai jenis ikan mas yang diturunkan (ikan jenis panjang biasanya cara makannya kumbul langsung tenggelam sedangkan ikan jenis pendek bulat cara makannya ngetrik/ kumbul naik turun berkali-kali).
4. Kondisi terakhir, apakah ikan makannya bagus atau jelek (susah makan/ ikan main di setengah air).
Dan persiapan-persiapan lainnya yang perlu dilakukan agar kita mendapatkan hasil yang maksimal. Tapi saya tidak secara khusus membahas tentang persiapan-persiapan tersebut, karena yang ingin saya share disini adalah "Deho sebagai Pengamis Umpan". Seperti yang juga kita ketahui bahwa pada umumnya aroma Umpan Mancing Ikan Mas terdiri dari beberapa aroma, diantaranya adalah :
1. Aroma amis, yang bisa didapatkan dari Deho (ikan tuna dalam kaleng), Cue/ pindang (salem, tongkol dll), Ikan tenggiri, ikan pisang-pisangan dll.
2. Aroma wangi, bisa didapatkan dari wangi daun pandan, batang sereh, jagung dll.
3. Aroma amis wangi, kombinasi antara kedua aroma di atas.
4. Aroma netral, pada umpan ini biasanya aroma amis atau wanginya tidak menyengat/ lembut dan polos.
Sebagai salah satu alternatif untuk memberikan aroma amis pada Umpan Mancing Ikan Mas maka Deho menurut saya, sangat direkomendasikan untuk digunakan terutama untuk mancing lomba, karena Deho memiliki beberapa keunggulan dibanding alternatif lainnya, seperti ; warna ikan tunanya dominan putih (karena yang coklatnya pahit), tekstur ikannya lembut dan mudah dihancurkan, aromanya pas, dan kalau ada sisanya jangan dibuang karena aman dikonsumsi dan halal pula.
Label:
aroma amis,
deho,
deho sebagai pengamis umpan,
deho sebagai pengamis umpan mancing ikan mas,
deho tuna,
deho untuk umpan,
ikan tuna,
ikan tuna deho,
tuna in oil,
umpan ikan mas,
umpan mancing ikan mas
Langganan:
Postingan (Atom)